6 Wabah Paling Mematikan Hingga Mampu Renggut Jutaan Korban

Beberapa bulan terakhir, dunia sedang digegerkan dengan wabah yang cukup berbahaya. Penyakit ini menyerupai flu, tetapi virusnya menyebar sangat mudah yaitu melalui sentuhan tangan atau menyentuh barang yang sama. Akan tetapi, ternyata sebelumnya telah banyak wabah yang menyerang dunia hingga ribuan korban. Tercatat 6 wabah paling mematikan yang mampu merenggut ribuan hingga jutaan korban. Yuk intip ulasan lengkapnya di bawah ini!

Table of Contents

Sederet Wabah yang Mampu Renggut Ribuan Hingga Jutaan Korban

Pixabay.com
  1. The Black Death

Melalui nama wabah tersebut cukup membuat banyak orang lari ketakutan terlebih dahulu. Wabah yang cukup mematikan ini terjadi sekitar tahun 1348 hingga 1350. Hanya terjadi selama 2 tahun, tetapi korban yang berjatuhan sangat banyak. Wabah satu ini disebabkan oleh gigitan tikus yang menjangkiti manusia dan mampu menyebabkan 75 hingga 200 juta orang meninggal. Masyarakat Eropa dibuat sangat khawatir akan adanya The Black Death ini.

Waktu inkubasi yang dibutuhkan virus dari gigitan tikus ini menjangkiti tubuh manusia relatif singkat. Gejala yang dialami oleh penderita, yaitu demam tinggi dan muntah darah sehingga banyak cairan yang keluar dari dalam tubuh. Anda akan kehilangan banyak darah hingga waktu bertahan hanya sekitar 2 hari. Waktu ini terhitung sejak anda terjangkit wabah hingga ajal menjeput. Oleh sebab itu, tak banyak aktivitas yang bisa dilakukan selama waktu 2 tahun tersebut.

  1. Flu Spanyol

Meskipun dilabeli sebagai Flu Spanyol, tetapi wilayah persebarannya cukup luas. Tak heran, virus ini dilabeli sebagai salah satu wabah paling mematikan di dunia. Wilayah yang terkena flu ini merata dari Eropa, hingga America, kawasan Pasifik, bahakn Arctic. Oleh sebab itu, dikenal sebagai flu yang mewabah di seluruh dunia dengan jumlah korban jiwa sekitar 20 hingga 40 juta jiwa. Inilah flu mematikan yang terjadi sekitar tahun 1918 sampai 1919.

Hanya berlangsung sekitar 1 tahun, tetapi kondisi dunia sangat tidak baik kala itu. Obat yang dipakai untuk menekan penularan belum ditemukan hingga banyak orang yang menjadi korban dari kegagalan pemerintah serta tenaga medis. Perbedaan dengan flu biasa, yaitu flu biasa mampu merenggut sekitar 0,2 persen dari jumlah penderita. Akan tetapi, flu Spanyol ini jauh lebih besar yaitu 20 persen dari jumlah penderita yang terjangkit virus tersebut

  1. Wabah Justinian

Mundur sejenak ke tahun sekitar 541 sebelum Masehi, dunia digegerkan dengan wabah yang cukup mematikan. Seperti dikutip dari sumber fokusjabar.id, sekitar 25 juta orang menjadi korban dari gigitan tikus yang populer disebut The Plague of Justinian. Banyak orang yang harus tewas karena hewan satu ini menggigit manusia dengan jumlah populasi cukup tinggi. Tidak banyak yang bisa dilakukan, terutama karena teknologi belum maju di zaman itu.

Menurut sejarah, virus dari tikus satu ini mewabah dengan tingkat kematian yang tinggi. Wabah paling mematikan ini cukup meresahkan warga di zaman Bizantium Timur. Dilansir dari sumber yang ada, masyarakat Konstantinopel meninggal dunia dengan jumlah hingga 5000 jiwa setiap harinya. Dengan tingkat kematian tinggi serta pengobatan yang belum ada, tak heran membuat korban berjatuhan dengan jumlah yang sangat banyak dari hari ke hari.

  1. Wabah Athena

Kembali terjadi di masa Sebelum Masehi, tepatnya pada tahun 429 SM. Wabah satu ini dikenal dengan nama Wabah Athena atau Plague of Athens dan terjadi di Ethiopia. Sebelum virus ini menyebar ke daerah lain, pada awalnya hanya terjadi di Yunani pada saat terjadi perang Peloponnesian. Gejala yang timbul membuat para sejarawan bingung karena pada masa itu banyak penyakit yang dialami masyarakat, yaitu gejala typhoid, cacar, dan campak.

Penyakit penyakit tersebut menular dan cukup meresahkan hingga merenggut banyak korban jiwa. Akan tetapi, wabah paling mematikan satu ini dipastikan bentuk lain dari wabah Bubonic. Jumlah korban jiwa diperkirakan sekitar 75 ribu hingga 100 ribu orang tiap harinya. Dengan korban yang semakin tinggi setiap harinya, virus ini diklaim sebagai suatu penyakit yang menyebar dengan cepat terutama di daerah yang lembab dan sangat panas.

  1. Wabah Antonine

Masih berada di zaman sebelum Masehi, yaitu pada tahun 165 SM yang diawali pada saat kepulangan Roma dari Mesopotamia. Penyakit ini dipercaya dibawa oleh beberapa pasukan setelah kembali dari perang yang dikenal dengan nama Wabah Antonine. Wabah satu ini dikenal sebagai penyakit yang sangat mematikan sepanjang sejarah hidupnya manusia. Dicatat sekitar 5 juta orang harus meninggal dua setelah berjuang melawan virus tersebut.

Menyerang masyarakat Roma selama kurang lebih 10 tahun tak membuat virus itu hilang begitu saja. Sekitar tahun 251 Sebelum Masehi, Eropa diserang wabah paling mematikan dengan gejala yang serupa. Beberapa orang percaya bahwa Wabah Antonine belum benar benar musnah dan kembali meresahkan masyarakat dunia. Virus di Eropa tersebut akhirnya dikenal sebagai Plague of Cyprian yang mampu menewaskan 5 ribu orang setiap harinya.

  1. Kolera

Pixabay.com

Kembali dunia kehilangan banyak orang setelah diserang oleh virus yang mematikan, yaitu Vibrio Cholerae. Pada tahun 1816 hingga 1860 menjadi masa yang paling berat karena virus satu ini menyerang hingga ke seluruh dunia. Pada awalnya, wabah ini muncul di India karena banyaknya orang yang mengkonsumsi makanan dan minuman terpapar virus. Virus Vibrio Cholerae telah mencemari makanan yang mereka santap hingga berkembang di dalam tubuhnya.

Jumlah korban jiwa yang tewas di India sekitar 40 juta jiwa selama kurun waktu tersebut. Setelah itu, wabah paling mematikan ini menyebar hingga ke wilayah Eropa Barat bahkan Amerika. Dikarenakan wilayah persebarannya semakin luas, maka jumlah korban jiwa juga semakin tinggi. Belum ditemukannya obat atau vaksin yang mampu menghambat virus, sehingga penyakit ini menyebar dengan sangat cepat melalui makanan atau minuman yang tidak higienis.

Penyakit yang menyerang manusia cukup banyak dan meresahkan hingga ke seluruh dunia. Rentang waktu yang dibutuhkan hingga wabah atau virus mereda cukup bervariasi, sehingga butuh kerja sama dari seluruh lapisan masyarakat. Sejarah mencatat sekitar 6 wabah yang telah terjadi dan meresahkan dunia dengan korban jiwa hingga ratusan juta. Oleh sebab itu, wabah kali ini harus diatasi dengan baik agar segera mereda dan tidak banyak korban jiwa.

Scroll to top