Keselamatan Kerja Di Laboratorium Fisika

 

Belajar fisika, selain mendapatkan materi juga harus melakukan praktik langsung di laboratorium. Bekerja di laboratorium fisika tentu sangat mengasyikkan, tetapi juga harus memperhatikan keamanan dan keselamatan.

Laboratorium merupakan suatu ruangan yang didesain dengan khusus sebagai tempat praktik untuk melakukan riset atau eksperimen. Laboratorium tentu memiliki aturan-aturan penggunaan agar tetap aman dan terjaga.

Berikut ini akan kami ulas mengenai tips-tips bekerja di laboratorium fisika agar tetap aman dan terjaga keselamatannya. Berikut penjelasannya tentang keselamatan kerja di laboratorium fisika!

Table of Contents

Tips Agar Selamat Bekerja Di Laboratorium Fisika

Syarat Laboratorium Memenuhi Standar

Laboratorium yang baik adalah yang memiliki syarat-syarat memenuhi standar. Dengan demikian, hal ini dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja.

Di antara syarat laboratorium yang baik adalah susunan ruangan, kondisi ruangan, kelengkapan alat-alat keselamatan, dan nomor telepon penting seperti petugas medis, pemadam kebakaran, dan lain sebagainya.

Selain itu, laboratorium juga perlu memiliki jalur evakuasi yang baik, pintu alternatif dan ventilasi untuk memudahkan orang keluar ruangan ketika terjadi kecelakaan. Ventilasi ini juga berguna sebagai pengatur sirkulasi udara yang keluar masuk ruangan.

Tata secara rapi semua sarana dan bahan kimia yang tersedia. Jika bahan kimia terbilang berbahaya maka ditempatkan pada rak khusus. Gunakan tempat yang mudah dijangkau orang sebagai tempat menyimpan alat-alat keselamatan dan kotak P3K.

Tata Tertib Keselamatan Kerja Di Laboratorium

Selain syarat yang memenuhi standar, laboratorium juga perlu memiliki tata tertib keselamatan yang harus diaktifkan. Di antara tata tertib tersebut adalah sebagai berikut:

  •         Dilarang membawa alat-alat dan bahan kimia ke luar ruangan tanpa mendapat izin dari petugas.
  •         Menggunakan alat-alat dan bahan kimia seperlunya, sesuai dengan petunjuk praktikum yang ditetapkan.
  •         Tidak melakukan eksperimen tanpa instruksi dari petugas
  •         Bertanya ketika belum mengerti saat bekerja di laboratorium
  •         Tidak mempersilahkan masuk orang-orang yang tidak berkepentingan bekerja dalam ruang laboratorium
  •         Memakai jas laboratorium ketika sedang beroperasi
  •         Mengenali semua alat keselamatan dan tata letaknya
  •         Mengetahui cara menggunakan alat-alat keselamatan
  •         Mengetahui cara memberikan pertolongan pertama terhadap kecelakaan
  •         Melaporkan ke petugas atau menghubungi nomor darurat apabila terjadi kecelakaan
  •         Selalu waspada dan berhati-hati ketika melakukan praktikum, terutama bila menggunakan bahan dengan asam kuat reagen korosif, reagen yang volatil, dan bahan lainnya yang mudah terbakar
  •         Dilarang merokok, minum dan makan di ruang laboratorium
  •         Melakukan pelatihan keselamatan kerja terlebih dahulu
  •         Tidak bermain-main di ruang laboratorium
  •         Usahakan tidak bekerja sendiri di laboratorium

Sarana Keselamatan Kerja

Salah satu komponen yang penting dan harus ada di ruang laboratorium adalah alat-alat keselamatan. Hal ini agar ketika terjadi kecelakaan dapat diatasi secara cepat. Di antara alat-alat keselamatan kerja yang harus ada adalah:

  •         Pemadam Kebakaran
  •         Water Shower
  •         Eye Washer
  •         Kotak P3K
  •         Peralatan Pembersih
  •         Jas Laboratorium
  •         Plester Pembalut
  •         Kapas

Itulah alat-alat yang harus tersedia dalam ruang laboratorium, dan pastikan orang-orang yang bekerja mengetahui letak dan posisi alat keselamatan tersebut.

Simbol Keselamatan Kerja

Penting adanya poster dengan gambar simbol keselamatan. Hal ini agar semua pekerja di ruang laboratorium dapat mengetahui bahaya dari bahan kimia. Di antara simbol yang penting untuk diketahui oleh para pekerja adalah:

  •         Animal Hazard, yaitu bahaya yang disebabkan oleh hewan yang mengandung racun karena telah disuntik dengan berbagai zat hasil eksperimen.
  •         Heat Hazard, yaitu bahaya yang disebabkan oleh benda panas.
  •         Sharp Instrument Hazard, yaitu bahaya yang disebabkan oleh benda tajam.
  •         Chemical Hazard, yaitu bahaya yang muncul dari bahan kimia.
  •         Glassware Hazard, yaitu bahaya yang datang dari benda-benda yang rentan pecah, misalnya gelas kimia.
  •         Eye & Face Hazard, yaitu bahaya yang datang dari benda-benda yang bisa membuat iritasi pada mata dan wajah.
  •         Electrical Hazard, yaitu bahaya yang disebabkan oleh benda-benda yang mengandung listrik.
  •         Biohazard, yaitu bahaya yang disebabkan oleh bahan biologis.
  •         Fire Hazard, yaitu bahaya yang disebabkan oleh benda yang mudah terbakar.
  •         Radioactive Hazard, yaitu bahaya yang berasal dari benda-benda radioaktif dan dapat mengeluarkan radiasi.
  •         Laser Radiation Hazard, yaitu bahaya yang disebabkan oleh sinar laser.
  •         Explosive Hazard, yaitu bahaya yang disebabkan oleh benda yang mudah meledak.

Memindahkan Bahan Kimia

Sebelum memindahkan bahan kimia, alangkah baiknya pekerja mengetahui terlebih dahulu mengenai prosedur yang harus dilakukan, misalnya cara membawa bahan, mengetahui bahaya yang ditimbulkan, dan lain-lain.

Pindahkanlah menggunakan batang pengaduk jika bahan kimia adalah cair. Jika bahan kimia padat menggunakan sendok atau alat lain yang sekiranya dapat digunakan. Pindahkan seperlunya dan hindari percikan bahan kimia tersebut.

Penanganan Kecelakaan

Ketika bekerja, usahakan selalu waspada dan hati-hati karena kecelakaan dapat terjadi kapan saja. Jika pekerja terkena bahan kimia, segera bersihkan bagian yang terkena bahan tersebut hingga bersih.

Apabila terjadi kecelakaan dalam ruangan, jangan panik dan tetap ikuti prosedur penanganan kecelakaan. Segera gunakan alat keselamatan atau menghubungi nomor darurat.

 

Scroll to top