Cara Mengajari Anak Buang Air Besar di WC
Orang tua masih bingung bagaiamana mengajari anak agar buang air besar di WC. Kebiasaan anak yang sering buang air besar (BAB) di celana pasti membuat jengkel orang tua di rumah. Apalagi hal tersebut terjadi ketika anak duduk di bangku sekolah. Ketika kegiatan berlangsung, pastilah hal tersebut akan membuat anak malu. Jika pada usia tersebut masih melakukan BAB di celana, kemungkinan kurangnya telaten orang tua mengajari anak buang air besar di WC.
Usia 18 bulan diajarkan ke WC
Mengajari anak buang air besar di WC sejak usia 18 bulan. Akan tetapi, orang tua perlu mengetahui bahwa perkembangan masing-masing anak berbeda. Pada usia 18 bulan, orang tua diperkenankan untuk mengenalkan WC. Seperti halnya memilih WC untuk anak-anak yang memberikan rasa aman dan nyaman. Biasanya anak-anak akan tertarik memakainya dan kebiasaan BAB di WC pun dapat terlaksana dengan baik.
Pada usia 18 bulan, beberapa anak masih memakai popok sebagai alternatif buang air kecil maupun besar. Jika hal tersebut terjadi, jangan memaksanya untuk pergi ke WC secara langsung. Anak biasanya masih terbiasa BAB di popok yang digunakan. Saat anak menginginkan masuk ke WC dengan menggunakan popok, biarkanlah. Setelah nyaman di WC, perlahan orang tua dapat melepaskan popok tersebut.
Kesiapan emosional anak
Tidak hanya kesiapan secara fisik yang harus diperhatikan. Tedapat kesiapan secara emosional juga. Biasanya anak-anak takut pergi ke WC karena mengalami trauma. Anak pernah mengalami sembelit atau susah buang air besar, hal itu bisa menghambat proses pengenalan anak. Dengan perlahan-lahan orang tua memperkenalkan WC salah satunya dengan cara mengobrol agar anak tidak merasa takut dan dapat santai saat buang air besar.
Jangan sampai orang tua memaksa anak untuk pergi ke WC atau bahkan menghukum saat menolaknya. Hal itu tidak baik untuk psikologi anak dan dapat menghambat proses pengenalan. Berilah semangat atau kalimat pujian setelah dapat melakukan aktivitas tersebut dengan benar. Hal ini untuk merangsang percaya diri anak dan melatih kebiasaan untuk BAB di WC.