Yuk Intip Sejarah Nasi Megono, Makanan Khas Pekalongan yang Melegenda

Nasi megono tentu sudah menjadi makanan yang sangat melegenda di Pekalongan. Pasalnya, makanan ini memiliki sejarah yang sangat menarik untuk diulas lebih dalam dimana nasi megono ini merupakan salah satu makanan peninggalan Mataram Kuno. Penasaran? Yuk simak ulasannya!

Sejarah Singkat Nasi Megono Khas Pekalongan

  1. Nasi Megono Sebagai Sesaji Dewi Sri

Nasi megono atau disebut juga dengan sego megono adalah makanan khas Pekalongan dan menjadi bagian dari Keraton Yogyakarta. Bagi keluarga kerajaan, makanan ini merupakan sesaji untuk upacara adat Bekakak, yaitu upacara untuk memberikan sesaji untuk Dewi Sri yang dipuja oleh masyarakat Keraton Yogyakarta.

Pemujaan ini bertujuan untuk meminta berkah supaya hasil panen dapat melimpah ruah dan para warga dapat hidup dengan makmur. Namun, setelah masuk ajaran Islam di Keraton Yogyakarta, nasi megono tidak lagi menjadi sesaji untuk Dewi Sri, tetapi dijadikan suguhan di acara tahlilan.

  1. Sajian Nasi Megono

Nasi megono dibuat dengan bahan gudang, gori atau nangka muda, dan urapan cecek. Urapan cecek adalah nangka muda yang dicacah, lalu dibumbui dengan parutan kelapa. Dahulu bentuknya seperti tumpeng, namun saat ini disajikan dengan lauk cumi-cumi, tempe mendoan, ikan pe, dan baceman tahu tempe.

Saat anda berkunjung ke Pekalongan, jangan sampai melewatkan kesempatan untuk mencicipi nasi megono yang melegenda ini. Ternyata, makanan khas dari Pekalongan ini menyimpan sejarah yang sangat menarik dan tetap bertahan hingga saat ini sebagai makanan khas.

Scroll to top