Sejarah Pulau Tidung

Semua wisatawan yang sering pergi ke Jakarta pasti sudah tidak asing dengan salah satu pulau di Jakarta yang disebut dengan Pulau Tidung. Pulau ini sendiri adalah pulau yang dulunya berasal dari Raja Kalimantan. Nama Pulau Tidung yang ada di Kepulauan Seribu ini dikaitkan dengan adanya Jembatan Cinta yang juga sekaligus menjadi salah satu tempat favorit para wisatawan khususnya di Jakarta Utara sendiri.

Pada zaman dahulu, Pulau Tidung memiliki nama Pulau Air Besar. Bahkan jauh sebelum menjadi salah satu tempat wisata yang popular seperti saat ini, pulau ini menjadi salah satu pulau pengasingan dari sejumlah penjajah dari negara Belanda.

Tempat peristirahatan dari Raja Tidung sendiri memang diasingkan dari Kerajaan Tidung Kalimantan Utara. Raja Tidung ini memang dikenal sebagai salah seorang raja yang sangat menentang sejumlah kaum penjajah khususnya pada zaman colonial Belanda. Bahkan karena menentang penjajah sendiri dan tidak mau diajak untuk bekerja sama, maka Raja Pandita sendiri dibuang ke Banjarmasin untuk kemudian pindah ke Jepara, lalu ke Batacia sampai akhirnya tiba di Pulau Tidung ini sendiri.

Namun, Raja Pandita sendiri keburu menghembuskan nafas terakhirnya di Pulau Tidung pada tahun 1898 yang sangat jauh dari tanah kelahirannya. Untuk kisah hubungan antara Raja Pandita dari Kerajaan Tidung ini bahkan masih menjadi misteri sampai saat ini.

 

Scroll to top