Perut terasa panas

Perut terasa panas biasa terjadi ketika seseorang sedang stres, terlalu capek beraktifitas, atau setelah makan sesuatu. Jika sudah mengalami demikian, maka tentu si penderita jadi merasa tidak nyaman dan serba salah.

Ada pepatah mengatakan bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Nah, untuk melakukan tindakan pencegahan tentunya kita perlu mengetahui faktor apa saja yang dapat memicu terjadinya rasa panas di dalam perut. Sebelum semakin penasaran, langsung saja berikut ini beberapa penyebab perut panas:

  1. Gaestroesophageal reflux disease atau GERD

Kondisi ini terjadi dimana asam lambung naik ke eksofagus dan tenggorokan disebabkan oleh katub lambung yang tidak tertutup secara sempurna. GERD merupakan gejala sakit perut yang normal dan akan sembuh dengan sendirinya. Anda dapat mengoleskan balsam atau minyak hangat untuk mempercepat hilangnya rasa panas.

  1. Gastritis

Gatritis merupakan kondisi dimana dinding lambung mengalami iritasi. Gejala paling menonjol dari masalah ini ialah rasa panas yang muncul di perut ketika sehabis makan. Rasa panas juga bisa menyerang ketika penderita sedang berbaring. Jika merasa mengalami gejala ini dan berkali-kali berulang, maka ada baiknya segera memeriksakan nya ke dokter.

  1. Alergi makanan

Reaksi alergi terhadap makanan dapat berbentuk macam-macam, mulai dari muncul rua, pada kulit, gatal-gatal, perut terasa panas, hingga mual dan muntah. Jika seseorang beberapa kali mengalami perut panas setelah makan sesuatu yang sama, maka kemungkinan dia alergi kepada  makanan tersebut.

  1. Stres

Stres yang ditimbulkan pikiran dapat memberikan pengaruh besar pada keseluruhan berjalan nya metabolisme dalam tubuh. Hal ini karena, otak berfungsi sebagai penerima dan pemberi sinyal bagi seluruh organ lain. salah satu dampak stres, ialah memperlambat jalannya pencernaan sehingga, membuat makanan tertampung lebih lama di usus, dan menimbulkan rasa panas.

Selain beberapa faktor utama diatas, Perut terasa panas juga mungkin ditimbulkan dari konsumsi obat-obatan tertentu yang kurang cocok bagi tubuh. Oleh karenanya, sebelum mengonsumsi obat, usahakan berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan hasil terbaik. Sekian, semoga bermanfaat.

 

Scroll to top